Banyak kita mendengar bahkan sering kali kita mendapati kebanyakan orang berbicara “Berpikirlah positif maka kamu akan mendapatkan ketenangan” Namun kadang kita tidak mengetahui secara pasti bagaimana atau apa sih berpikir positif?
pikiran positif itu adalah suatu cara berpikir seseorang yang selalu mengarahkan pikirannya untuk berpikir baik/beranggapan baik terhadap suatu masalah atau hal yang dihadapinya
Hal utama dalam berpikir positif
Berpikir adalah nikmat yang hanya diberikan kepada manusia. Dan hal inilah yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
Ada sebuah definisi yang mengatakan bahwa manusia itu adalah binatang yang berpikir. Artinya dalam beberapa aspek manusia dan binatang itu ada kesamaan. Akan tetapi semua itu ditepis dengan perbedaan kapasitas berpikir. Oleh karena itu bersyukurlah manusia yang diberi kelebihan berpikir .
“Nasibmu tidak ditentukan oleh dimana kamu berada tetapi oleh apa yang mengisi pikiranmu”
Lalu hal apa saja yang terkandung dalam berpikir positif
1. Muatan berpikir
2. Penggunaan pikiran
3. Pengawasan pikiran
Muatan pikiran
Konon,manusia setiap harinya menghasilkan sekitar enam puluh ribuan pemikiran. Delapan puluh persen dari jumlah itu umumnya sama. Hanya dua puluh persen yang berbeda. Oleh karena itu orang yang sudah positif biasanya akan mudah mendapatkan atau didatangi hal yang positif. Ini karena dari pikiranlah semua tentang kita dicetak pertama kali. Aristotle menggambarkan proses itu sebagai berikut:
Isi pikiran – tindakan – kebiasaan – karakter – nasib
Isi pikiran positif akan menjadi bibit kelahiran tindakan positif yang apabila kita lakukan secara berkesinambungan akan menjadikan kebiasaan bagi diri kita sendiri. Dari kebiasaan ini lahirkan karakter yang merupakan diri kita seutuhnya. Karakter adalah sebuah kualitas yang terbangun dari kebiasaan. Karakter inilah yang nantinya akan mencetak nasib kita. Teori hidupnya kalo kita memiliki kebiasaan yang baik maka nasib kita akan baik dan juga sebaliknya.
Penggunaan pikiran
Berpikir positif itu tidak cukup hanya dengan memasukkan muatan positif pada pikiran itu. Semua pikiran itu akan lebih berguna apabila kita gunakan untuk melakukan hal-hal positif atau digunakan untuk menghindari hal-hal yang negatif/koreksi diri. Ambil contoh apabila kita gagal dalam suatu hal dan kita meyakini bahwa dibalik kegagalan tersebut ada kesuksesan,ini merupakan hal yang positif. Tapi apakah hanya dengan pemikiran itu akan berguna. Alangkah lebih baiknya kalo kita mencari jalan untuk mengatasi kegagalan tersebut dan tidak hanya berpikir positif saja. Agama pun mengajarkan bahwa beriman pada takdir tidak sama dengan pasrah pada realitas. Beriman pada takdir berarti menerima realitas dan berupaya untuk memperbaikinya atas dasar keimanan. Sedangkan pasrah pada realitas itu hanya menerima namun tidak ada tindakan positif yang dilakukan. Menurut teori kompetensi, sesesorang yang memasukkan pikiran positif itu sudah positif namun skalalanya masih nol atau satu. Untuk meningkatkannya pikiran itu harus direalisasikan dengan melkukan hal-hal yang positif.
Pengawasan pikiran
Pengawasan pikiran disini dimaksudkan agar kita senantiasa selalu menjaga pikiran kita untuk selalu tetap dalam koridor positif. Dalam bahasa yang mudah mengontrol pikiran artinya kita menjalankan formula 3C dalam proses berpikir:
- Catch{menangkap}»berusaha mengetahui pikiran positif dan negatif
- Change{mengubah}»berusaha mengubah pikiran negatif menjadi positif
- Create {menciptakan}»berusaha menciptakan pemikiran positif baru untuk menggantikan pemikiran negatif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar